Radar MFA NoD Revolution from Simple_Ethnic

Kalau dulu Simple_Ethnic sekarang berubah menjdai Radar MFA NoD.

Ketika Oki Setiana Dewi Mengundang Siswa Memakai Jilbab

Untuk kesempatan kedua, Oki Setiana Dewi, disajikan antara Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) siswa. Pada awalnya dia datang ke UMM ia mempromosikan filmnya.

36 Meter Indonesian Phinisi (versi Radar MFA NoD)

Clarification... Is this the well known Indonesian phinisi Silolona of SEA Yachting and Phuket King's Cup renown...? Yes it is..!

Tari Saman Murid SMAK Ricci Pukau Penonton

Sebanyak dua puluh tiga siswa–siswi kelas satu SMA, dengan pakaian khas, duduk bersimpuh di atas panggung. Dengan serempak mereka melakukan gerakan tepuk tangan, tepuk dada, paha dengan tangan kanan dan kiri, berganti-gantian sambil mendedangkan lagu berbahasa Arab dan Aceh. Penampilan ini memukau para penonton.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 08 April 2012

Ribuan ABG Rela Tak Tidur Demi Tiket Super Junior


JAKARTA - Ribuan remaja putri atau ABG nekat bertahan di Hotel Twin Plaza, Jakarta demi mendapatkan tiket untuk menonton konser Super Junior (SuJu). Konser boyband asal Korea tersebut akan digelar di MEIS Ancol pada 28 April dan 29 April mendatang.
Pihak panitia sudah mengumukan bahwa 12.000 tiket telah ludes terjual. Namun ribuan ABG cewek tersebut ngotot untuk mendapatkan tiket.
Para ABG tersebut sudah banyak yang mengantre sejak Jumat malam. Penjualan tiket, menurut penggemar SuJu tersebut baru dijual pada Sabtu pukul 08.00 WIB. Namun baru dibuka sebentar, tiket sudah ludes.
Pantauan Tribunnews.com di Hotel Twin Plaza, belasan remaja putri tersebut pingsan karena kecapekan menunggu. Mereka kebanyakan tidak tidur dan kurang makan karena memaksakan diri tidak pergi demi mendapatkan tiket.
Pihak panitia berulangkali mengumumkan bahwa tiket sudah habis. Namun ribuan remaja ini nekat bertahan hingga Sabtu sore ini. (mdn ’ilm/fani/arsh)

Polisi Ancam Bubarkan Antrean Penggemar Super Junior


JAKARTA - Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Suntana, meninjau lokasi penjualan tiket konser Super Junior (SuJu) di Hotel Twin Plaza, Jakarta, Sabtu (7/4/2012) sore.
Kunjungan Kapolres tersebut karena membludaknya calon pembeli tiket SuJu hingga ribuan orang. Hingga sore ini, sudah belasan ABG yang didominasi perempuan pingsan.
"Ke sini untuk melihat apakah distribusi tiket berjalan dengan baik atau tidak. Ternyata memang tadi ada yang pingsan," ujar Suntana usai meninjau lokasi pembayaran tiket di lantai dua Twin Tower.
Banyaknya penggemar yang datang tidak dibarengi usaha panitia, Show Maxx Entertainment, dan pihak hotel menyedialan tenda di luar.
 "Pihak panitia dan hotel hanya membatasi peserta yang masuk sebagian. Sehingga tumpukan orang pun banyak di luar," lanjut Suntana.  "Itu pun nggak dikasih tenda," lanjutnya.
Suntana mengaku telah bernegosiasi dengan pihak hotel dan panitia agar mengizinkan semua orang masuk ke dalam hotel.
Jika tidak, lanjut suntana, kepolisian akan membubarkan acara penjualan tiket tersebut.
"Dengan saya kasih ketegasan kalau mereka nggak ikut saya, saya bubarkan antrean ini," tegas Suntana yang saat inspeksi didampingi Kapolsek Palmerah, kompol Eddi Uban.
Walau demikian, Suntana menegaskan kalau kepolisioan tidak ingin menghambat kerja hotel dan panitia.
"Saya ingin menegaskan. Polisi tidak mau menghambat. Tapi kalau karena kegiatan ini membuat masyarakat jadi salah dan mediasi gagal ya saya bubarkan," lanjutnya.
Kepolisian juga mengappresiasi kerja panitia karena memberikan daftar list kontak yang bisa dihubungi penggemar. Penggemar yang belum kebagian tiket bisa menghubungi kontak yang diberikan panitia.
Kepolisian sendiri memberi tenggat waktu hingga pukul enam sore. Namun, lanjut Suntana, jika belum selesai, ia bisa memberikan izin hingga selesai. (mdn 'ilm/fani/arsh)

12 ABG Pingsan Antre Tiket Super Junior


Berjubelnya penggemar boy band asal Korea Selatan Super Junior (SuJu) menyebabkan 12 remaja putri pingsan.
Jumlah korban tersebut disampaikan Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Suntana, saat meninjau lokasi penjualan tiket di Hotel Twin Tower, Sabtu (7/4/2012).
"Pingsan 12 orang. Tapi itu karena berdesakan saja," ujar Suntana yang saat itu mengenakan pakaian preman.
Mereka pingsan Sabtu subuh dan dirawat di ambulans yang disediakan polisi.
Pantauan Tribun Jakarta, penggemar Super Junior sudah memadati Hotel Twin Tower sejak jumat pagi.  "Kita nggak nyangka juga musik Korea ini banyak animonya," ujar Suntana.
Pantauan Tribun Jakarta,  ratusanpenggemar masih berusaha bertahan di halaman depan Twin Tower. Mereka bersikeras meski tiket sudah habis.
Namun, menjelang sore, sekitar pukul 16.00 WIB, mulai meninggalkan lokasi dan pulang.
Mereka telah berkali-kali diberitahu panitia tiket telah habis dan segera pulang. Kepolisian juga telah melakulan himbauan berkali-kali. Lalu lintas pun berangsur-angsur lancar.
(mdn ‘ilm/fani/arsh)

Antre Tiket Suju, 12 Remaja Pingsan


JAKARTA - Demi melihat secara langsung boyband Super Junior (SuJu), remaja di Jakarta rela merogoh kocek ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Bahkan, mereka rela antre sejak sehari sebelum loket pembayaran tiket dibuka pukul 08.00 Sabtu (kemarin, 7/4). Karena kelelahan, 12 remaja pingsan saat mengantre tiket.

Sebenarnya aroma bakal bermasalah saat penjualan tiket tercium sejak pagi. Ribuan warga yang didominasi remaja tampak gelisah lantaran tidak bisa mengakses tempat penukaran tiket di Hotel Twin Plaza Hotel, Jalan S. Parman, Jakarta Barat. Ada yang tertahan di lobi, ada juga yang berada di luar hotel.

Mereka harus rela menunggu lama karena di dalam hotel sudah ada ratusan orang yang mengantre di loket pembayaran. Entah karena tidak siap menghadapi banyaknya calon pembeli tiket atau hal lain, pelayanan sangat lambat. Akibatnya, makin siang antrean bukannya terurai, tetapi makin menumpuk.

Berdasar pantauan, lalu lintas di sekitar Twin Plaza Hotel menjadi tersendat. Maklum, jalannya tidak terlalu lebar dan terpotong busway. Seorang petugas polisi yang mencoba mengurai kemacetan mengatakan bahwa kemacetan lebih dari satu kilometer. "Seharusnya penjualan tiket tidak dilakukan di sini," ujarnya.

Suasana makin kacau pada siang. Tiba-tiba ada pengumuman di kaca lobi bahwa tiket sudahhabis. Padahal, antrean masih sangat panjang. Kecewa lantaran sudah lama mengantre, calon pembeli tiket tidak langsung bubar. Mereka tidak percaya bahwa 18 ribu tiket di Twin Plaza sudah habis terjual.

Seorang perempuan dari pihak promotor mencoba menyampaikan hal itu secara langsung. Namun, usahanya tidak diindahkan. Malah, ELF "sebutan fans Suju" yang tidak kebagian tiket makin beringas. Mereka berusaha menerobos pintu kaca yang dijaga aparat. "Kami sudah jauh-jauh ke sini. Masa sudah habis," ujar Lidya, fans asal Bekasi.

Astrid, remaja asal Tangerang, juga tidak percaya bahwa tiket sudah habis. Rencananya, dia membeli tiket untuk konser kedua, yakni 29 April. Aturannya, loket baru dibuka pukul 08.00. Namun, saat datang pukul 07.00, dia kehabisan tiket. "Teman saya, Anggie, sampai pingsan," tuturnya.

Memang, berdasar informasi dari promotor Showmaxx, penjualan tiket dibagi dua sesi. Untuk konser hari pertama, yakni Sabtu 28 April, loket pengambilan nomor antrean dibuka Sabtu pukul 00.00 dan ditukar tiket pukul 08.00. Untuk konser hari kedua, loket nomor antrean dibuka pukul 08.00 dan penukaran tiket dijadwalkan pukul 13.00.

Namun, aturan tersebut tidak ditepati. Sejak dini hari, penjualan tiket hari pertama dan kedua langsung dibuka. Itulah mengapa penggemar yang datang pada pagi sudah tidak kebagian tiket.

Kapolres Jakarta Barat Kombespol Suntana mengatakan, kacaunya antrean membuat 12 penggemar pingsan. Angka tersebut mengecil dari kabar awal yang menyebutkan bahwa 24 remaja pingsan saat menganter tiket. "Fisiknya lemah, antre mulai dini hari dan belum makan," jelasnya tentang kondisi remaja yang pingsan.

Menurut dia, promotor memang belum siap menghadapi lonjakan jumlah penggemar. Keteteran dalam menjual tiket adalah salah satu bukti. Selain itu, manajemen penjualan tiket dengan memasukkan 20 orang per sesi, menurut Sutana, kurang tepat. Saat suasana makin kacau dan polisi mengancam bakal membubarkan lebih dini, mereka baru berubah.

"Akhirnya antrean per sesi menjadi 100 orang," imbuhnya. Meski sudah dibubarkan, ratusan orang tampak bertahan hingga sore.

Sementara itu, Helmi Sugara, juru bicara Showmaxx Entertainment, membenarkan bahwa antusias warga sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan ludesnya seluruh tiket yang disediakan panitia. Mulai kelas junior sky Rp 500 ribu, super sky Rp 1 juta, junior VIP Rp 1,4 juta, super box Rp 1,7 juta, hingga termahal super VIP Rp 2 juta.

"Memang, ada yang masih mengharapkan bisa mendapat tiket, kami mohon maaf tidak bisa memuaskan seluruh penggemar," ujarnya. Padahal, untuk mengatasi tingginya minat penggemar, pihaknya menggelar konser selama dua hari di Mata Elang Internasional Stadium, Jakarta Utara. Promotor akhirnya menunda penjualan dan akan diumumkan lagi kapan tiket bisa diperoleh. (mdn'ilm/fani/ars)