Kamis, 12 April 2012

Ketika Oki Setiana Dewi Mengundang Siswa Memakai Jilbab


Untuk kesempatan kedua, Oki Setiana Dewi, disajikan antara Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) siswa. Pada awalnya dia datang ke UMM ia mempromosikan filmnya. Namun, socond adalah karena ia menjadi narasumber sebuah talkshow berjudul "Jilbab, Charm Perempuan", Minggu (3/25).

Acara ini diselenggarakan oleh kampus spiritualitas organisasi Jamaah AR Fachrudin (JF). Selain Oki, ada juga Dra. Siti Dalilah Candrawati, M.Ag, dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Jawa Timur sebagai pembanding.

            "Sekularisme views jilbab sebagai penjara. Saya mengatakan bahwa jilbab ini adalah pelindung bagi perempuan, "kata salah satu karakter utama Ketika Cinta Bertasbih pada sesi awal. Wanita sopan dijelaskan secara rinci tentang arti sebenarnya dari jilbab bagi perempuan. Dia mengatakan salah satu karakteristik wanita yang baik adalah mematuhi perintah Allah mengenakan jilbab. Ini akan menaikkan martabat perempuan.

            Wanita yang telah aus jilbab sejak berusia 16 mengakui bahwa dia harus mengalami proses yang panjang untuk menemukan pengetahuan Tuhan. Dengan pemahaman minimal stil agama, Oki terus berpikir possitive dia untuk menaati perintah Allah mengenakan jilbab nya.

"Saya jahiliyah minal hidayah (jauh dari pemandu), mengenakan pakaian seksi untuk mengenakan jilbab secara langsung. Saya benar-benar beileve ketika kita berjalan kepada Allah, Dia akan berjalan dengan kita. Hal ini karena Dia datang berdasarkan pemikiran makhluk-Nya, "kata wanita yang telah aus jilbab nya selama tujuh tahun.

Pada tahun 2010, Oki diperoleh Bahasa Indonesia Movie Awards 2010 sebagai Artist Best New Comer Wanita dan Wanita Paling Favorit New Comer. Dari saat ini, Oki membuktikan bahwa wanita yang memakai jilbab juga bisa mendapatkan medali. Penulis Melukis Pelangi menyarankan bahwa menjadi muslimah yang baik (perempuan muslim) memerlukan menemukan evironment baik juga. "Essentialy, hidayah harus dicari," katanya.

            Di sisi lain telah, Dalilah yang juga salah satu dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya menjelaskan bahwa jilbab adalah identitas dan wajib bagi muslimah. Jilbab adalah orisinalitas berorientasi untuk muslimah karena ada perbedaan antara laki-laki dan pakaian perempuan dalam Islam.

"Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an dan laki-laki tidak seperti perempuan". Meskipun dalam konteks studi feminis itu dibawa ke peran alami perempuan, tapi bagi saya ini bukan hanya sebuah alam. Ini adalah dasar hukum bahwa laki-laki berbeda dengan wanita, "kata Dalilah.

 Dalilah lahir di keluarga pesantren (dayah). Sejak saya kecil, saya telah diajarkan tentang mengenakan jilbab. Saya memiliki keluarga dengan komitmen yang kuat terhadap Islam juga. Menurut dia, pengembangan pada mode jilbab masih harus mematuhi persyaratan untuk jilbab itu sendiri: tidak transparan, tidak ketat dan harus mencerminkan karakteristik muslimah sejati.

"UMM adalah sebuah institusi. Mahasiswa adalah manusia yang ingin menciptakan lingkungan Islam untuk masyarakat akademik. Saya bangga dengan Jama'ah AR Fachruddin untuk mengatur talkshow tentang jilbab untuk memberikan wacana tentang etika pergaulan Islam, "explainced Dalilah.

            Selain itu, acara tindak lanjut dari talkshow ini adalah "Tebar Seribu Jilbab". JF akan mengaturnya seminggu setelah. Hal ini dimaksudkan untuk membuka dan memperluas wawasan muslimah untuk tidak hanya menjadi ibu rumah tangga tetapi juga menjadi wanita yang dapat menginspirasi orang lain dengan karya-karya. (Madina/Fani/Anang)

0 komentar:

Posting Komentar