Selasa, 10 April 2012

Rudal Korut Menjangkau Wilayah Indonesia


SEORANG pejabat senior AS memperingatkan, wilayah Australia, Indonesia dan Filipina dapat terpengaruh roket Korea Utara yang akan diluncurkan bulan depan.
Korea Utara sebelumnya mengatakan akan meluncurkan roket itu ke arah selatan, dan bukan ke timur seperti yang dikhawatirkan Jepang sebelumnya.

Dampak Nuklir

Asisten Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, Kurt Campbell, menegaskan jika uji coba rudal Korea Utara terlaksana
, dampaknya akan sampai ke wilayah di antara Australia, Indonesia dan Filipina.
Kalangan diplomatik menyebutkan, pesan bersifat pribadi itu disampaikan Campbell kepada Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr.
“Kami meminta negara-negara itu mempertimbangkan kemungkinan terkena dampak itu,” katanya.
Campbell kemudian meminta Indonesia, Australia dan Filipina untuk mengutuk rencana Korut meluncurkan roket tersebut.
Korea Utara sendiri mengatakan roket itu diluncurkan untuk menempatkan satelit di angkasa, tetapi Amerika Serikat dan sekutunya yakin peluncuran itu sebagai dalih uji coba senjata.
Pekan lalu, Pyongyang mengatakan peluncuran itu dilakukan untuk memperingati 100 tahun kelahiran pemimpin besar mereka Kim Il-sung.
Korea Utara mengatakan akan mengundang para pakar asing maupun wartawan dalam peluncuran roketnya bulan depan.
Pengumuman itu menimbulkan kritikan bahwa peluncuran akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi dijatuhkan setelah peluncuran serupa pada April 2009.

Jepang Khawatir

Sebelumnya, Jepang sangat khawatir karena peluncuran roket Korut yang terakhir melintasi wilayah udara negara itu.
Karena itulah, Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka mengatakan negaranya telah memesan sistem senjata pertahanan, sebagai antisipasi rencana peluncuran nuklir Korea Utara, bulan depan.
Laporan menyebutkan sistem pertahanan itu akan diletakan di pulau Okinawa untuk menembak jatuh roket yang mengancam wilayah Jepang.
Korea Selatan, Cina dan AS juga menyampaikan kekhawatirannya atas rencana peluncuran tersebut.
“Ini akan menjadi provokasi seram yang mengancam perdamaian dan keamanan semenanjung Korea dan Asia Timur Laut,” kata pihak kementerian luar negeri Korea Selatan, dalam pernyataannya.
Kantor berita pemerintah Cina Xinhua, mengatakan Wakil Menteri Luar Negeri Zhang Zhijun telah bertemu dengan duta besar Pyongyang untuk menyampaikan kekhawatiran Beijing.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyebut pengumuman Korut sebagai “sangat provokatif”.
Para pemimpin dunia termasuk Presiden AS Barack Obama akan bertemu di Seoul pekan depan, dan persoalan roket Korut ini menjadi salah satu topik pembicaraan penting. (fani/madina/anang)

0 komentar:

Posting Komentar